Mentari masih saja enggan menghangatkan bumi,
namun awan putih juga enggan tuk pergi. Berjalan dalam keheningan yang gelap
tuk membuka kedua bola mata karna adzan shubuh telah berkumandang. Membasuh
setiap lekukan yang telah dihias oleh-Nya dengan air yang mencoba mengajakku
tuk merasakan nikmat hari ini.
Ku
rebahkan diriku kembali ketika kewajibanku kepada Allah telah ku laksanakan
pagi ini. Aku hanya bisa berucap Alhamdulillah dan Subhanallah dengan segala
ridha-Nya. Aku tak bisa mengatakan dengan lisan, bahkan tulisan ini sudah
tertulis rapi itu adalah ungkapan dari hati yang sedang bahagia. Ingin rasanya
mengadu dan memohon untuk membiarkan kebahagiaan bersama ku walaupun sekejap.
Really, I’m happy with myfamily and my friendship. Aku tak tau harus
cepat-cepat menyelesaikan bahagiaku atau aku harus menerima sedih ketika
bahagia datang? Suka duka akan selalu satu paket, setauku.
Kesempatan bahagia itu ada, jika aku mencoba mengusik kesibukan yang memperdebatkan kapan dan bagaimana diantara kita. Kegelisahan, keirihan hati dan kerinduan selalu menjadi satu, saat aku tak bertemu dengan kalian. Berpikir positif tentang hubungan persahabatan kita baik-baik saja itu sungguh sangat menyesakkan dada. Bagaimana bisa diriku berpikir seperti itu jika diantara kalian masih menyembunyikan sesuatu? Aku bisa menebaknya, namun apadayaku kecemburuanku kepada kalian selalu menutup pikiranku. Ku yakin bisa melawan rasa cemburuku, namun aku tidak berdaya jika kalian tidak berbicara kepadaku apa yang sebenarnya terjadi.
Kesempatan bahagia itu ada, jika aku mencoba mengusik kesibukan yang memperdebatkan kapan dan bagaimana diantara kita. Kegelisahan, keirihan hati dan kerinduan selalu menjadi satu, saat aku tak bertemu dengan kalian. Berpikir positif tentang hubungan persahabatan kita baik-baik saja itu sungguh sangat menyesakkan dada. Bagaimana bisa diriku berpikir seperti itu jika diantara kalian masih menyembunyikan sesuatu? Aku bisa menebaknya, namun apadayaku kecemburuanku kepada kalian selalu menutup pikiranku. Ku yakin bisa melawan rasa cemburuku, namun aku tidak berdaya jika kalian tidak berbicara kepadaku apa yang sebenarnya terjadi.
Mendengarkan
setiap kata yang terucap dari mulut entah itu dusta atau jujur. Aku hanya ingin
mendengar, mereka berbicara semuanya karna aku yang tertinggal dengan berita
sepenting ini menyangkut persahabatan kita. Awal cerita aku hanya menjadi
pendengar setia, menyarankan hal yang baik seperti perdana menteri dan lalu
kemudian terangkat naik untuk mengambil suatu ide layaknya seorang penasehat
agung. Hanya angin yang bisa membawa suara hatiku, bagaimana sebenarnya jawaban
masalah ini. Aku hanya tak ingin menyakiti hati sahabatku yang masih ingin
bersama dengan orang yang dicintainya meski tau, dia sebab merenggang hubungan
persahabatan. Namun aku senang, melihat kita utuh dalam satu tempat walaupun
rintik hujan terlihat deras bersama tawa bahagia kita kala siang itu. Bahkan
semua keirian yang selama ini aku punya, telah terhapus sudah. Aku terlalu
menyayangi mereka hingga aku lupa mengendalikan cemburuku. Aku selalu cemburu
kepada mereka karna tak bisa bersama, tetapi yang sebenarnya mereka mengingatku
di hati kecilnya yang paling dalam; bahwa sahabat sejati itu ada.
Sungguh
ketika hujan malam itu di angka 2 bulan mei tiba, hujan begitu deras seakan
ingin menunjukkan bahwa esok akan ada pelangi; berwarna di antara kedua bola
mata sahabat-sahabatku. Ternyata langit juga ingin mendengarkan kisah
persahabatan ku walau sahabat itu tak harus selalu ada bersama, namun dia akan
paling ada di saat semua menjauh mendengar apa adanya kejujuran yang keluar
dari mulut dan hati. Walau sahabat itu
tak harus selalu terlihat bahagia didepan oranglain yang ingin menjatuhkan,
namun dia akan paling ada mendukungmu dengan segenap apa yang ia miliki untuk
membantumu bangkit dari semuanya. Walau sahabat itu tak harus selalu berkomunikasi
layaknya pacar, namun dia akan paling utama merasakan apa yang sebenarnya
terjadi pada hati kecilmu yang ingin berkata.
Memang
waktu adalah masa untuk menciptakan kebahagiaan, menciptakan persahabatan dan
menciptakan kenangan; untuk segera dikenang atau diabaikan. Itu kalimatku yang
ku tulis untuk kalian sahabatku yang perlahan akan menjadi nyata seiring waktu
bergerak searah jarum jam. I know about true friendship that despite the
separate but little hearts will they always wanted to meet and together. Happy
Anniversary Friendship, wish Allah bless us, always healthy, longlife and
success be proud my parents. Amin. Nifaturrohma Sulistyo Rini, Sherine Nurhiza
Prapta Kurnia, Alfa Nuril Imaniar and Dinda Ayu Saraswati. We’re bestfriend
forever.