Aku
menyadari semuanya saat jarak begitu terlihat jelas setelah pertengkaran karna
rasa cemburu dan rasa tertutupku. Ingin berbicara namun kadang kalian masih
ingin bercerita dengan masalah kalian. Ingin jujur tapi mungkin kalian tak
percaya padaku. ingin terbuka dan berbagi sukaduka namun kadang alunan cerita
setiap dari kalian ingin didengarkan olehku atau yang lain. Rasanya masih ingin
hingga sampai sekarang, belum ku katakan secara jelas pada kalian, Sahabat.
Rindu
kebersamaan kalian itu sudah pasti, bahkan rasanya sisa dari masa SMA ini ingin
menciptakan kenangan terindah dengan kalian, Sahabat. Mengulang dahulu itu tak
akan mungkin sama di keadaan yang sekarang. Hanya aku ingin sekali ini saja
kita berkumpul melapiaskan rindu secara benar; melupakan kegiatan-kegiatan kita
dengan oranglain ataupun dia yang selalu menggangu pikiran kita jatuh hati
hingga jatuh kecewa. Jika permintaan ini terlalu egois, aku meminta kalian
memaafkanku. Aku tak bisa berpikir lagi untuk menyatukan kita yang sebenarnya
melapiaskan cerita sukaduka selalu terhalang dengan yang lain. Padahal kita
juga jarang berkumpul dalam satu ruang yang sama dan memerlukan waktu yang lama
untuk menyatukan. Apa mungkin ini sudah menjadi kebiasaan kita, yang tak bisa
sedikit menghargai pertemuan persahabatan? Apa mungkin kalian sudah merelakan
waktu yang sudah kita luangkan ini berakhir sia-sia? Dan apa mungkin kalian
sudah tak menggangap pertemuan ini tak penting untuk mepererat persahabatan
kita?
Andai
hembusan angin bisa membawa isi pikiranku kepada kalian agar kalian mengerti
bahwa aku juga ingin merasakan tertawa, tersenyum dan bernyanyi bersama dalam
satu ruang yang sama dengan kalian, Sahabat. Semua masih andai namun bukankah
tak ada kata terlambat untuk menciptakan kenangan bersama kalian, sebelum
akhirnya benar-benar berpisah?
orang yang masih
merindukan pertemuan
Masih berada dalam
ruang yang berbeda
Masih cemburu kepada
kalian Sahabatku
Nifaturohma, Sherine
Nur Hiza,
Alfa Nuril dan Dinda
Ayu