sekarang aku lebih sering bertemu
denganmu, bahkan hampir setiap hari kita bertemu; saling bertatap muka dengan
kebisuan. Mungkin ini kehendak Tuhan atau kebetulan yang terus terulang?
Setelah bertemu denganmu, aku selalu bercerita kepada teman sebangku ku. Dan
nyatanya, teman dekatmu juga mengetahui bahwa aku terkadang diam-diam
memandangimu disela canda tawamu dengan mereka. Sungguh, aku iri melihatnya.
Ada sedikit rasa kecewa namun kubiarkan, pasti nanti ada saatnya. Aku ingin memberitahumu,
betapa mengagumkan dan membuat aku tersenyum sendiri saat kamu bergantian
memainkan senar gitar dengan sebuah lagu khas kesukaanmu. aku tak pernah
menyangka, kecuekan yang ada didalam dirimu mampu membuatku memujimu dengan
beribu kata yang tak bisa ku ucapkan melalui mulutku. Heranku saat aku berada
didekat teman dekatmu, kau pasti muncul untuk sekedar menyapa dan menanyakan
sesuatu hal kepada mereka, bukan aku. padahal aku berada diantara mereka, tak
pernah kah kau sedikit melirik kepada ku? Yang menginginkan kau memanggil
namaku lalu membuat percakapan manis, seperti dulu. Aku merindukanya, sungguh.
Walau kini aku telah kembali lagi bersama dengan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar