Tulisan yang Kau Baca Terlambat
Aku masih tak paham dengan jalan pemikiranmu, mungkin karna aku
terlalu menyayangi dan mencintaimu. Sebenarnya aku sendiri juga bingung untuk menulis hal ini
dimulai darimana, aku hanya bisa menerka-nerkanya. Bahkan mungkin kamu akan
menertawakan ku (lagi), adanya tulisan ini. Kebahagiaan bisa datang kapansaja, tak perlu
merencana kan hanya saja harus diciptakan. Pengorbanan untuk menahan amarah,
menguatkan hati, bersabar menunggu dan merelakan waktu. Semua sudah ku lakukan,
hanya untukmu.
Aku menghargai sebagaimana pun usaha mereka yang memberi tau dan
menyadarkan kebodohanku ini. kau tau, hanya anggukkan kepala dan kata iya dari mulut, sedangkan
hatiku? Masih terus menyebut namamu. Aku tak mampu mengobati luka
ku jika aku membohongi hatiku terus menerus. Heran ku kenapa aku masih kuat
untuk berada disampingmu, meski kamu telah jauh berbeda dilintasan logika ku.
Dan aku masih saja memperduli kan perasaan daripada logika yang seharusnya
lebih ku dengarkan.
Cinta ini memang menguatkan ku
hingga sadarmu mengingatku kembali. namun aku masih takut, kesedihan akan
muncul ketika kebahagiaan itu datang. waktu selalu mengejar hari kebahagiaan
yang tercipta oleh dua insan. mungkin aku akan terlelap dibahu dan dekapanmu
yang masih sama seperti dulu; hangat dan nyaman tuk meluapkan suka dan duka.
Ah sudahlah katamu
semua ini terlalu berlebihan, terlalu berlebihan mencintaimu. Kemudian tawa
kecil ku bersama air yang membasahi kedua pipi ku, saat kita larut dalam
kesendirian malam itu. tangis langit sudah tak tertahan, saat kita kembali
bersama tuk melanjutkan kisah yang selama ini masih tersimpan tanda tanya.
Bidadari
diluar sana sungguh indah bahkan lebih dari segalanya, daripada bidadari yang
dipandang sebelah mata disini; disampingmu selalu. Ku harap kembalimu bersamaku dengan manis ini, mampu
mengindahkan kisah yang ku tunggu kelanjutannya dan hatiku masih tetap
memihakmu, walaupun usaha ku dan mereka mengalihkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar